Jogja (06/09)- Bea Cukai Yogyakarta berkesempatan untuk ngobrol langsung dengan direktur PT. Tarumartani di program Tamu Agung Bejoradio.fm. Kesempatan langka ini tentu saja sebuah kehormatan bagi Bea Cukai Jogja untuk dapat lebih dekat mengenal perusahaan Cerutu pertama dan tertua di Asia Tenggara tersebut.
Pantas jika dibilang pertama dan tertua, karena perusahaan ini berdiri pada tahun 1918 dan saat ini telah berumur 101 tahun. Pada tahun 1918 itu juga, PT. Tarumartani telah mengekspor cerutu buatannya ke luar negeri yang dikenal dengan sebutan ‘Cigar van Java’ kala itu. Nama Tarumartani sendiri memiliki filosofi dan arti yang spesial, Taru artinya ‘Daun’ sedangkan Martani artinya ‘kehidupan’.
Direktur PT.Tarumartani, Nur Ahmad Affandi, juga menyampaikan bahwa sejatinya cerutu merupakan hasil kerajinan tangan karena membutuhkan keahlian dalam meramu tembakau agar dapat dinikmati serta sebagian besar proses pempuatannya memang masih manual dengan tangan. Untuk penjualannya di luar negeri, PT. Tarumartani memiliki 23 agen di berbagai negara dan masing masing agen tersebut mempelajari kebutuhan cerutu pada negara tersebut. “Misalnya di Jepang, cerutu yang diminati oleh anak muda adalah cerutu dengan rasa kopi dan vanila” tambahnya.
Pada segmen terakhir, kepala Kantor Bea Cukai Yogyakarta juga ikut berpesan kepada pendengar Bejoradio bahwa Bea Cukai, sebagai aparat pemerintah harus terus mendukung dan menjaga perusahaan legendaris di Jogja ini.
#beacukairi
#beacukaimakinbaik
#beacukaijogja
www.bcyogyakarta.beacukai.go.id
